Cara Efektif Tanoto Cegah Kebakaran dengan Program Desa Bebas Api
Anderson Tanoto, Direktur RGE atau Royal Golden Eagle, mengklaim bahwa Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) sudah terbukti dapat mencegah kebakaran lahan secara efektif. Hal ini ia ungkapkan dalam acara diskusi panel satu tahun Fire Free Alliance (FFA) yang digelar di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada Rabu (15/3/17).
Dalam rangkaian acara “Responsible Business Form on Food and Agriculture” tersebut, direktur dari induk perusahaan APRIL ini menjelaskan bahwa Fire Free Village Program adalah suatu gagasan yang bertujuan untuk mencegah kebakaran lahan dimana masyarakat setempat ikut terlibat aktif dalam pelaksanaannya. FFVP merupakan suatu program yang diinisiasi oleh APRIL dan diresmikan pertama kali pada pertengahan 2015.
FFVP merupakan program yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang dibawahi oleh APRIL. Anderson Tanoto menjelaskan bahwa FFVP dapat terlaksana karena beberapa faktor, antara lain peran aktif masyarakat setempat, program edukasi, insentif tidak membakar, serta peningkatan kesadaran masyarakat. Sehingga faktor gabungan ini terbukti berhasil meminimalisasi terjadinya kebakaran di wilayah desa yang mengikuti program tersebut.
Selain itu, putra dari Sukanto Tanoto ini juga menambahkan bahwa Program Desa Bebas Api ini juga didukung oleh LSM local, pemerintah daerah Riau, kepolisian, TNI, serta BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Propinsi Riau.
Kini, FFVP telah melibatkan sedikitnya 50 desa yang tersebar di beberapa kabupaten di wilayah Propinsi Riau. Dengan merangkul masyarakat serta memberikan pembinaan akan bahaya kebakaran lahan, cara ini dinilai efektif dalam mencegah bencana tersebut. Tak hanya itu, bahkan RAPP juga memberikan apresiasi berupa dana sebesar Rp 100 juta guna pembangunan infratruktur desa bagi desa yang berhasil mencegah terjadinya kebakaran di wilayahnya.
Anderson menjelaskan bahwa keberhasilan program FFVP merupakan kesatuan kerjasama antara berbagai pihak. Bukan hanya disebabkan adanya penghargaan kepada desa yang bebas dari kebakaran, tetapi juga adanya kerjasama dari pihak-pihak lain dengan berbagai pendekatan.
Sementara itu, Prabianto Mukti Wibowo yang merupakan Asisten Deputi Tata Kelola Kemenko Perekonomian, mengapresiasi PT RAPP sebagai penggagas program FFVP. Ia mengungkapkan, kebakaran lahan sangat merugikan banyak pihak utamanya masyarakat setempat. Ia menganggap kebakaran lahan menyebabkan berbagai dampak negative seperti kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, sosial serta aspek ekonomi.
Prabianto menyampaikan bahwa pemerintah berterima kasih kepada semua pihak yang mensupport program-program FFA (Fire Free Aliance) termasuk PT RAPP. Ia berharap, kedepannya FFA semakin menigkatkan peran sertanya dalam mengatasi masalah kebakaran lahan.
Untuk saat ini, pemerintah fokus pada pencegahan. Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan agar semua pihak terutama perusahaan untuk mendukung fokus pencegahan kebakaran lahan. Saat ini, terdapat sedikitnya 731 desa di Indonesia yang terpantau rawan mengalami kebakaran lahan.